DAMPAK VIRUS HERPES
SIMPLEKS (HSV) TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Seminar Biologi
OLEH
DARMAWAN HANAFI
NIM: 082 201 0307
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMADIYAH KUPANG
KUPANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Salawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Alam Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus, jalan
yang diridhoi oleh Allah Rabulalamin, serta pemahaman akan kebenaran, Iman dan
Islam yang dapat mewarnai perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai
hamba Allah dan Khalifa Fil Ardhi.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah tentang apa Dampak virus herpes simpleks (HSV) terhadap
kesehatan manusia.
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah “Seminar Biologi”
Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen
yang mengasuh yang mengikuti mata kuliah seminar biologi dan dosen mata kuliah
teknik penulisan karya ilmiah yang telah memberikan pengetahuan tentang
sistimatika penulisan karya ilmiah serta teman-teman dan berbagai pihak yang
telah membantu hingga selesainya penulisan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah Swt penulis kembalikan semua urusan ini
semoga
makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak khususnya bagi penulis. Semoga mendapatkan ridho dari Allah Swt. Amin
Kupang, April 2011
Penulis
ABSTRAK
Hanafi, Darmawan. 2011.
Dampak Virus Herpes Simpleks (HSV) Terhadap Kesehatan Manusia. Makalah Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Muhammadiyah Kupang.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui apa
Dampak Virus Herpes Simpleks
(HSV) terhadap kesehatan manusia
Herpes
adalah salah satu yang termasuk penyakit menular adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus Herpes simplaks. Terdapat dua tipe herpes simplex. Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) menyebabkan munculnya
gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah dan sekitar
mata dan Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi
pada alat kelamin (genital).
Virus herpes simpleks adalah suatu virus herpes yang
menyebabkan bermacam-macam penyakit pada manusia. Perantara virus ini adalah manusia.
Dari studi literatur
disimpulkan bahwa Infeksi
HSV ditularkan dari orang ke orang
melalui hubungan langsung dengan
daerah tubuh yang terinfeksi,
melalui hubungan seks, oral seks. HSVjuga berpotensi menyebabkan kematian pada
bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif
waktu melahirkan, sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar. Selain itu herpes
juga bisa menular.
Pada dasarnya tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes, tetapi
pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan. Jumlah
serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis
rendah.
Kata kunci : Herpes, Herpes Simplex Virus.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tujuan Sistem Kesehatan Nasional adalah
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik
masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan
berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya (Departemen Kesehatan R.I., 2009).
Derajat kesehatan di Indonesia telah
mengalami kemajuan yang cukup bermakna. Peningkatan derajat kesehatan
masyarakat antara lain ditunjukkan dengan makin menurunnya angka kematian bayi
dan kematian ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita, serta
meningkatnya umur harapan hidup (Departemen Kesehatan R.I., 2006 ). Di sisi
lain terjadi peningkatan urbanisasi, industrialisasi, dan perubahan lingkungan
(Badan Litbang Kesehatan, 2001). Perubahan tersebut telah memberi pengaruh pada
transisi epidemiologi yaitu beban ganda penyakit dengan meningkatnya beberapa
penyakit menular (re-emerging diseases), dan penyakit tidak menular atau
degeneratif mulai meningkat (Departemen Kesehatan R.I., 2006 ).
Salah satu yang termasuk penyakit menular
adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes, yaitu suatu penyakit
infeksi radang
kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok.
Gelembung-gelembung ini berisi air pada dasar peradangan. Ada dua macam penyakit
herpes, yaitu herpes zoster dan herpes simpleks. Herpes zoster disebabkan oleh
virus Varicella zoster dan Jenis Herpes kedua adalah Herpes Simplex. Terdapat dua tipe herpes
simplex. Herpes simplex tipe satu, disebabkan oleh virus HSV-1 dan Herpes
Simplex tipe dua, disebabkan oleh virus HSV-2. Tipe pertama biasanya terdapat
pada daerah bibir atau batas antara kulit dengan selaput lendir. Tipe ini juga
bisa menyerang anak-anak. Tipe kedua biasanya menyerang daerah kelamin (Women's Health Fri, 2002).
Di Amerika, lebih dari
80 juta orang diperkirakan terinfeksi Herpes kelamin. Sekurang-kurangnya 1
diantara 6 orang dewasa terjangkit Herpes kelamin. Sementara, di Indonesia
belum diketahui berapa jumlah penderitanya. Yang jelas, Herpes tidak hanya
penyakit lokal (http://cybermed.cbn.net.id).
Angka prevalensi infeksi sudah meningkat secara bermakna selama dasawarsa
terakhir. Sekitar 80 % orang dengan HIV juga terinfeksi herpes kelamin. Infeksi
herpes-2 lebih umum pada perempuan. Di AS, kurang lebih 1 dalam 4 perempuan dan
1 dalam 5 laki-laki terinfeksi herpes simpleks-2 (Akutyas, 2010).
Menurut dr. Sjaiful Fahmi Daili, ketua
Indonesia Herpes Studies Group, dalam
Teviningrum dan Selamihardja (2005) mengatakan
bahwa beberapa tahun terakhir ini jumlah pengidap virus herpes genitalis
(HSV-2) di berbagai negara terus meningkat dan disebut sebagai pintu gerbang
penularan HIV/AIDS. Ini ditandai dengan adanya gejala minor AIDS yakni indikasi
herpes zoster yang berulang ataupun herpes simpleks kronis, berkembang dan
bertambah banyak.
Setiap tahunnya jumlah pengidap infeksi
Herpes semakin bertambah, hal ini dikarenakan ratusan juta reservoir pengidap
infeksi virus Herpes ini merupakan sumber penularan yang sangat besar dan
terus-menerus. Penyakit infeksi Herpes ini perlu
penanggulangan segera, karena penularan penyakit sangat cepat. Agen pembawa
penyakit ini adalah virus yang dapat menyebar melalui angin, debu atau udara.
Cara penularan virus ini bermacam-macam. Mulai dari hubungan seks, baik melalui oral maupun vagina, melalui kontak fisik,
seperti dicium oleh orang yang terinfeksi. Bisa juga melalui benda perantara,
misalnya alat-alat kedokteran gigi yang tidak steril, sedotan, atau sendok yang
bekas dipakai penderita herpes (Women's Health Fri, 2002).
Berdasarkan
uraian diatas maka penulis merasa perlu untuk mengangkat masalah ini karena walaupun
di Indonesia belum ada data resmi mengenai penderita penyakit ini, tetapi di sekeliling
kita kemungkinan besar banyak yang menderita jenis penyakit ini. Hal ini
disebabkan meningkatnya penderita HIV-AIDS dan menjamurnya tempat prostitusi
legal.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah apa dampak Virus Herpes
Simpleks (HSV) terhadap kesehatan manusia?
C.
Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah tidak terlalu melebar
maka penulis membatasi masalah hanya pada ruang lingkup seluk beluk Virus
Herpes Simpleks (HSV) dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
D.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui apa itu Virus Herpes Simpleks (HSV)
2.
Untuk
mengetahui dampaknya terhadap kesehatan manusia
E.
Manfaat Penulisan
Adapun kegunaan dalam penelitian ini
yaitu :
1.
Sebagai
bahan masukan bagi mahasiswa tentang seluk beluk Virus Herpes Simpleks (HSV)
dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
2.
Bagi
penulis merupakan untuk memperdalam pengetahuan dan keilmuan mata kuliah
Seminar Biologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tinjauan Umum Virus Herpes Simpleks (HSV).
1.
Pengertian
Virus Herpes Simpleks (HSV).
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di
dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam
sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak
berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom virus menyandi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya (wikipedia.org, 2005).
Gonarro dkk dalam Khoman (2005) mengatakan bahwa Virus herpes simpleks adalah
suatu virus herpes yang menyebabkan bermacam-macam penyakit pada manusia,
sering terjadi dalam waktu yang lama pada keadaan laten dan cendrung berulang
dalam jarak waktu yang tidak ditentukan. Lebih lanjut, Blech dalam Khoman
(2005) mengatakan bahwa virus herpes simpleks terdiri dari dua tipe yaitu virus
herpes simpleks tipe-1 dan tipe-2.
2.
Teksonomi Virus Herpes Simpleks (HSV).
Herpes Simplex Virus merupakan salah satu virus
yang menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Tercatat ada tujuh jenis virus
yang dapat menyebabkan penyakit herpes pada manusia yaitu Herpes Simplex
Virus, Varizolla Zoster Virus (VZV), Cytomegalovirus (CMV), Epstein-Barr
Virus (EBV), dan Human Herpes Virus tipe 6 (HHV-6), tipe 7 (HHV-7), tipe
8 (HHV-8) (Naomi, 2009).
HSV-1
dan HSV-2 adalah termasuk dalam famili herphesviridae, sebuah grup virus DNA
rantai ganda lipid-enveloped yang berperanan secara luas pada infeksi manusia.
Kedua serotipe HSV dan virus varicella zoster mempunyai hubungan dekat sebagai
subfamili virus alpha-herpesviridae (Qauliyah,
2006).
Adapun
taksonominya sebagai berikut (Puskesmas Wanasari, 2011):
Famili :
Herpesviridae
Subfamili :
Alphaherpesvirinae
Genus :
Simpleksvirus
Spesies :
Virus herpes simpleks tipe 1
:
Virus herpes simpleks tipe 2
3.
Morfologi Virus Herpes Simpleks (HSV).
Semua
virus herpes memiliki ukuran dan morfologi yang sama dan semuanya melakukan
replikasi pada inti sel. Herpes Simplex Virus sendiri dibagi menjadi dua
tipe, yaitu Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) yang menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa
nyeri pada mukosa mulut, wajah dan sekitar mata dan Herpes Simplex Virus
tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin (genital).
Tetapi, bagaimanapun kedua tipe virus tersebut dapat menyebabkan penyakit
dibagian tubuh manapun (Naomi, 2009).
Pembungkus
berasal dari selaput inti sel yang terinfeksi. Pembungkus ini mengandung lipid,
karbohidrat, dan protein, dan dapat menghilangkan eter. Genom ADN beruntai-untai
ganda (BM 85-106 X 106) berbentuk lurus. Tipe 1 dan 2
memperlihatkan 50% urutan homologi (Puskesmas Wanasari, 2011).
4.
Siklus Hidup Virus Herpes Simpleks (HSV).
Siklus
pertumbuhan HSV berlangsung dengan cepat, memakan waktu 8-16 jam sampai
selesai. Gen alfa(dini-segera) segera timbul setelah infeksi. Gen-gen ini
ditraskripsikan pada keadaan tidak adanya sintesis protein virus dan merupakan
permulaan replikasi. Gen beta(dini) timbul kemudian; membutuhkan hasil gen alfa
fungsional untuk ekspresinya, yaitu kebanyakan berupa enzim dan protein
replikasi. Ekspresi gen beta bertepatan dengan penurunan transkripsi gen alfa
dan penghentia sintesis protein sel inang yang ireversibel, dan dikatakan
sebagai kematian sel. Hasil-hasil gen gama(lambat) yang kemudian dihsilkan dan
mencakup sebagian besar protein struktural virus (Puskesmas Wanasari, 2011).
B.
Dampak
Virus Herpes Simpleks (HSV) Terhadap Kesehatan Manusia
1.
Patogenesis Virus Herpes Simpleks (HSV)
Marques dkk dalam Qauliyah (2006) mengatakan bahwa Alfa herpes virus
menginfeksi tipe sel multiple, bertumbuh cepat dan secara efisien menghancurkan
sel host dan infeksi pada sel host. Infeksi pada natural host ditandai oleh
lesi epidermis, seringkali melibatkan permukaan mukosa dengan penyebaran virus
pada sistem saraf dan menetap sebagai infeksi laten pada neuron, dimana dapat
aktif kembali secara periodik. Transmisi infeksi HSV seringkali berlangsung
lewat kontak erat dengan pasien yang dapat menularkan virus lewat permukaan
mukosa.
Infeksi
HSV-1 biasanya terbatas pada orofaring, virus menyebar melalui droplet
pernapasan, atau melalui kontak langsung dengan saliva yang terinfeksi. HSV-2
biasanya ditularkan secara seksual. Setelah virus masuk ke dalam tubuh hospes,
terjadi penggabungan dengan DNA hospes dan mengadakan multiplikasi serta
menimbulkan kelainan pada kulit (Syahputra
dan Harun, 2001).
Waktu
itu pada hospes itu sendiri belum ada antibodi spesifik. Keadaan ini dapat
mengakibatkan timbulnya lesi pada daerah yang luas dengan gejala konstitusi
berat. Selanjutnya virus menjalar melalui serabut saraf sensorik ke ganglion
saraf regional dan berdiam di sana serta bersifat laten. Infeksi orofaring
HSV-1 menimbulkan infeksi laten di ganglia trigeminal, sedangkan infeksi
genital HSV-2 menimbulkan infeksi laten di ganglion sakral. Bila pada suatu waktu ada
faktor pencetus (trigger factor), virus akan mengalami reaktivasi dan
multiplikasi kembali sehingga terjadilah infeksi rekuren. Pada saat ini dalam
tubuh hospes sudah ada antibodi spesifik sehingga kelainan yang timbul dan
gejala konstitusinya tidak seberat pada waktu infeksi primer (Martodihardjo, 2001).
2.
Penyakit
yang ditimbulkan akibat inveksi virus herpes simpleks (HSV).
a.
Herpes
1)
Herpes simplex tipe satu.
Herpes simplex tipe
satu, disebabkan oleh virus HSV-1 biasanya terdapat pada daerah bibir atau
batas antara kulit dengan selaput lendir. Tipe ini juga bisa menyerang
anak-anak. Selanjutnya diperlihatkan pada gambar 1
a
|
b
|
||
c
|
d
|
||
e
|
Gambar
1. Penderita Hepes Simplex tipe satu.
2)
Herpes simplex tipe dua.
Herpes Simplex tipe dua,
disebabkan oleh virus HSV-2. Tipe ini biasanya menyerang daerah kelamin
Gambar
2. Penderita Hepes Simplex tipe dua.
Virus
herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold
sore) di sekeliling mulut. HSV-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun
HSV-1 dapat menyebabkan infeksi pada kelamin dan HSV-2 dapat menginfeksikan
daerah mulut Melalui Hubungan Seks
(Yayasan Spiritia, 2005).
b.
Gejala
Herpes
Apabila sudah telanjur kontak
langsung dengan penderita, gejala herpes tidak akan langsung muncul. Biasanya
virus herpes akan 'bekerja' hingga 20 hari didalam tubuh, tergantung daya tahan
seseorang. Kemudian, bintik-bintik merah yang muncul,biasanya akan bertahan
selama kurang lebih 2 minggu. Namun, semua ini juga tergantung dari jenis virus
apa yang tertular (Women's
Health Fri, 2002.).
Lebih lanjut gejala herpes adalah
sebagai berikut (Women's Health
Fri, 2002.):
1)
Area
yang terinfeksi biasanya berwarna kemerahan, dan menjadi sensitif, setelah itu
timbul bintik-bintik merah. Jumlahnya bervariasi. Kadang-kadang hanya 1 bintik
saja.
2)
Rasa
gatal dan perih di area yang terkena. Bahkan kadang-kadang disertai rasa
seperti terbakar.
3)
Tubuh
terasa meriang, pening, pegal-pegal, dan kurang nafsu makan.
4)
Pada
herpes kelamin, kadang-kadang penderita menjadi susah buang air kecil.
c.
Penularan
HSV
HSV kelamin berpotensi menyebabkan kematian
pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin
aktif waktu melahirkan, sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar. Selain itu
herpes juga bisa menular melalui hubungan seks dan oral seks.
Jangkitan HSV berulang dapat terjadi bahkan
pada orang dengan sistem kekebalan yang sehat. Jangkitan HSV yang lama mungkin
berarti sistem kekebalan tubuh sudah lemah. Ini termasuk orang terinfeksi HIV,
terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Untungnya, jarang ada jangkitan
lama yang tidak menjadi pulih kecuali pada Odha dengan jumlah CD4 yang sangat
rendah. Jangkitan lama ini juga sangat jarang terjadi setelah tersedianya
terapi antiretroviral (ART) (Yayasan
Spiritia, 2005).
Infeksi
HSV ditularkan dari orang ke orang
melalui hubungan langsung dengan
daerah tubuh yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi walaupun tidak ada luka HSV yang terbuka. Lagi pula, sebagian besar orang dengan HSV tidak mengetahui dirinya
terinfeksi dan tidak
sadar bahwa mereka dapat menyebarkannya.
Justru, di AS hanya 9%
orang dengan HSV-2 mengetahui dirinya
terinfeksi (Yayasan Spiritia, 2005).
d.
Pencegahan
dan Pengobatan
Penyebaran
HSV sulit dicegah. Hal ini sebagian
karena kebanyakan orang dengan
HSV tidak tahu dirinya terinfeksi
dan dapat menularkannya. Orang yang tahu dirinya terinfeksi HSV pun mungkin tidak mengetahui mereka dapat menularkan infeksi walaupun mereka tidak mempunyai luka herpes yang
terbuka (Yayasan Spiritia, 2005).
Angka
penularan HSV dapat dikurangi dengan
penggunaan kondom. Namun kondom
tidak dapat mencegah semua penularan.
Infeksi HSV dapat menular dan
ditulari dari daerah kelamin yang
agak luas-lebih luas daripada yang ditutup oleh celana dalam dan juga di daerah mulut. Bila kita dengan herpes minum Asiklovir setiap hari,
kita dapat mengurangi
risiko menulari herpes pada orang
lain (Yayasan Spiritia, 2005).
Pada
dasarnya Tidak ada
pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes, tetapi pengobatan bisa memperpendek
lamanya serangan. Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus
mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai
sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya gejala. Asikovir atau obat
anti-virus lainnya bisa diberikan dalam bentuk sediaan oral atau krim untuk
dioleskan langsung ke luka herpes.Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di
dalam luka sehingga mengurangi resiko penularan. Obat ini juga bisa meringankan
gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada serangan pertama tidak dapat
mencegah kambuhnya penyakit ini (Judarwanto@gmail.com , 2009).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Herpes
adalah salah satu yang termasuk penyakit menular adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus Herpes simplaks. Angka prevalensi infeksi
sudah meningkat secara bermakna selama dasawarsa terakhir.
2.
Virus
herpes simpleks adalah suatu virus herpes yang menyebabkan bermacam-macam
penyakit pada manusia, sering terjadi dalam waktu yang lama pada keadaan laten
dan cendrung berulang dalam jarak waktu yang tidak ditentukan
3.
Terdapat dua tipe herpes simplex. Herpes Simplex Virus tipe
1 (HSV-1) menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa
nyeri pada mukosa mulut, wajah dan sekitar mata dan Herpes Simplex Virus
tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin (genital).
4.
Infeksi HSV ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan
langsung dengan daerah
tubuh yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi walaupun tidak ada luka HSV yang terbuka.
5.
Pada dasarnya Tidak ada pengobatan yang dapat
menyembuhkan herpes, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan.
Jumlah serangan bisa dikurangi
dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah
B.
Saran
1.
Segeralah
memeriksakan diri ke dokter jika mendapat gejala herpes.
2.
Hindari
kontak langsung dengan daerah yang terkena herpes pada penderita
3.
Hindari
seks bebas dan oral seks karena herpes genital/ kelamin bisa berpindah ke mulut.
DAFTAR PUSTAKA
Akutyas, 2010. Penyakit Herpes. http://akutyas.wordpress.com/2010/12/04/ penyakit-herpes/. Di akses pada tanggal 28 April 2011
Badan Litbang Kesehatan, 2001, Prioritas Penelitian Kesehatan Nasional dan
Agenda Penelitian Kesehatan Nasional untuk Indonesia (2002 – 2005).
Warta Litbang Kesehatan, Vol. 5 (2) 2001. http://www.litbang.depkes.go.id Di akses pada tanggal 28 April 2011
Departemen
Kesehatan R.I., 2009, Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Departemen Kesehatan R.I., 2006, Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun
2005-2009. Jakarta.
Judarwanto@gmail.com ,
2009. Herpes Genitalis :
Penyakit Menular Seksual.
Http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/10/herpes-genitalis-penyakit-menular-seksual/. Di akses pada
tanggal 28 April 2011
Khoman, J.A. Eritema. 2005.
Multiforis Yang Dipicu Oleh Virus Herpes
Sipleks. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Unifersitas Sumatera Utara.
Medan
Martodihardjo
S. 2001. Penanganan herpes Zoster dan herpes progenitalis. Dalam : Berkala
ilmu penyakit kulit & kelamin. Airlangga periodical of
dermato-venereology. vol 13 No.3 Des 2001. Surabaya:Airlangga University press.
Naomi, 2009. Herpes Simplex Virus (HSV). http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/1934530-herpes-simplex-virus-hsv/. Di akses pada tanggal 28 April 2011
Puskesmas Wanasari, 2011. Herpes Simpleks Virus. http://www.puskesmas– wanasari
-brebes.co.cc/2011/03/herpes-simpleks-virus.html. Di akses pada tanggal 28 April 2011
Qauliyah, Asta. 2006. Referat : Herpes Genitalis. Artikel. http://astaqauliyah.
Com/2006/11/referat-herpes-genitalis/. Di akses pada tanggal 28 April 2011
Syahputra
E, Harun E.S. 2001. Herpes Genetalis. Dalam : Berkala ilmu penyakit kulit
dan kelamin. Jurnal Airlangga periodical of Dermeto-Venereology, vol.13
April 2001 No.1.Surabaya: Lab/SMF Penyakit Kulit & Kelamin FK Airlangga
RSUD Dr.Soetomono
Teviningrum,
S dan Selamihardja N, 2005. Herpes Genitalis dan Bayi Cacat. http://www.balita-anda.com/ensiklopedia-balita/217-herpes-genitalis-dan-bayi-cacat.html. Di akses pada
tanggal 28 April 2011
Women's Health Fri, 2002. Herpes Bukan Hanya Penyakit Kelamin http:// cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Health+Woman,
Di akses pada tanggal 28 April
2011
Yayasan Spiritia, 2005. Lembaran Informasi 519
Herpes Simpleks. Artikel.
http://spiritia.or.id/. Di akses pada tanggal 28 April 2011
maaf jika terjadi ada pengutipan pada isi makalah tanpa/lupa mencantumkan referensi. tulisan ini dibuat sewaktu masih kuliah dan diposting untuk menambah pengetahuan kita semua, semoga bermanfaat
maaf jika terjadi ada pengutipan pada isi makalah tanpa/lupa mencantumkan referensi. tulisan ini dibuat sewaktu masih kuliah dan diposting untuk menambah pengetahuan kita semua, semoga bermanfaat
Unfortunately there are a lot of AIDS/Herpes denials on Herbal cures still out there. I did research on them after I was tested HIV/Herpes positive I was so worried am I going to die soon. I continue my search again on herbal remedy for Std, then I found lots of testimony on how Dr Itua Herbal Medicine Cured HIV/Aids, Herpes Virus,Copd, Hepatitis, Diabetes, On websites sharing their testimonies, which made much more sense to me. All the authors pronounce Dr Itua As a man with Good Heart, I pick interest in their testimonies and I contact him about my situation then he gave me procedure how it works, I proceed after one week he courier his Herbal Medicine to me and instruct me on how to drink it for two weeks to cure. I receive His Herbal Medicine so I drank it for two weeks as I was told then after 2 days I go for a test I found out I was cured from HIV/Aids & Herpes Virus, I pay homage to him 2 months ago to his country to celebrate with him on his African festival which he told me it usually happens every year. I know there are lots of (HIV)/Aids&Herpes Virus denials of Herbal Remedy movement the same few doctors and they represent a very small faction of the community. I could have died because I refused Natural Herbs Cures for so long, but luckily, by the grace of God I am alive to tell my story. Contact Info...Whatsapp Number...+2348149277967,Email...drituaherbalcenter@gmail.com/My Instagram Username...avat5634 Just in case you need someone to talk with.
BalasHapus