Minggu, 24 Maret 2013

DAMPAK VIRUS HERPES SIMPLEKS


DAMPAK VIRUS HERPES SIMPLEKS (HSV) TERHADAP KESEHATAN MANUSIA







MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Seminar Biologi




OLEH

DARMAWAN HANAFI
NIM: 082 201 0307












PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KUPANG
KUPANG
2011





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus, jalan yang diridhoi oleh Allah Rabulalamin, serta pemahaman akan kebenaran, Iman dan Islam yang dapat mewarnai perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai hamba Allah dan Khalifa Fil Ardhi.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam  pemahaman masalah tentang apa Dampak virus herpes simpleks (HSV) terhadap kesehatan manusia. sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas  mahasiswa  yang mengikuti mata kuliah “Seminar Biologi”
Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen yang mengasuh yang mengikuti mata kuliah seminar biologi dan dosen mata kuliah teknik penulisan karya ilmiah yang telah memberikan pengetahuan tentang sistimatika penulisan karya ilmiah serta teman-teman dan berbagai pihak yang telah membantu hingga selesainya penulisan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah Swt penulis kembalikan semua urusan ini semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis. Semoga mendapatkan ridho dari Allah Swt. Amin
Kupang,  April 2011


Penulis


ABSTRAK


Hanafi, Darmawan. 2011. Dampak Virus Herpes Simpleks (HSV) Terhadap Kesehatan Manusia. Makalah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Muhammadiyah Kupang.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa Dampak Virus Herpes Simpleks (HSV) terhadap kesehatan manusia
Herpes adalah salah satu yang termasuk penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes simplaks. Terdapat dua tipe herpes simplex. Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah dan sekitar mata dan Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin (genital).
Virus herpes simpleks adalah suatu virus herpes yang menyebabkan bermacam-macam penyakit pada manusia. Perantara virus ini adalah manusia.
Dari studi literatur disimpulkan bahwa Infeksi HSV ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi, melalui hubungan seks, oral seks. HSVjuga berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif waktu melahirkan, sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar. Selain itu herpes juga bisa menular.
Pada dasarnya tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan. Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah.

Kata kunci : Herpes, Herpes Simplex Virus.





BAB I
PENDAHULUAN


A.          Latar Belakang
Tujuan Sistem Kesehatan Nasional adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Departemen Kesehatan R.I., 2009).
Derajat kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup bermakna. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara lain ditunjukkan dengan makin menurunnya angka kematian bayi dan kematian ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita, serta meningkatnya umur harapan hidup (Departemen Kesehatan R.I., 2006 ). Di sisi lain terjadi peningkatan urbanisasi, industrialisasi, dan perubahan lingkungan (Badan Litbang Kesehatan, 2001). Perubahan tersebut telah memberi pengaruh pada transisi epidemiologi yaitu beban ganda penyakit dengan meningkatnya beberapa penyakit menular (re-emerging diseases), dan penyakit tidak menular atau degeneratif mulai meningkat (Departemen Kesehatan R.I., 2006 ).
Salah satu yang termasuk penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes, yaitu suatu penyakit infeksi radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok. Gelembung-gelembung ini berisi air pada dasar peradangan. Ada dua macam penyakit herpes, yaitu herpes zoster dan herpes simpleks. Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella zoster dan Jenis Herpes kedua adalah Herpes Simplex. Terdapat dua tipe herpes simplex. Herpes simplex tipe satu, disebabkan oleh virus HSV-1 dan Herpes Simplex tipe dua, disebabkan oleh virus HSV-2. Tipe pertama biasanya terdapat pada daerah bibir atau batas antara kulit dengan selaput lendir. Tipe ini juga bisa menyerang anak-anak. Tipe kedua biasanya menyerang daerah kelamin (Women's Health Fri, 2002).
Di Amerika, lebih dari 80 juta orang diperkirakan terinfeksi Herpes kelamin. Sekurang-kurangnya 1 diantara 6 orang dewasa terjangkit Herpes kelamin. Sementara, di Indonesia belum diketahui berapa jumlah penderitanya. Yang jelas, Herpes tidak hanya penyakit lokal (http://cybermed.cbn.net.id). Angka prevalensi infeksi sudah meningkat secara bermakna selama dasawarsa terakhir. Sekitar 80 % orang dengan HIV juga terinfeksi herpes kelamin. Infeksi herpes-2 lebih umum pada perempuan. Di AS, kurang lebih 1 dalam 4 perempuan dan 1 dalam 5 laki-laki terinfeksi herpes simpleks-2 (Akutyas, 2010).
Menurut dr. Sjaiful Fahmi Daili, ketua Indonesia Herpes Studies Group, dalam Teviningrum dan Selamihardja (2005) mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir ini jumlah pengidap virus herpes genitalis (HSV-2) di berbagai negara terus meningkat dan disebut sebagai pintu gerbang penularan HIV/AIDS. Ini ditandai dengan adanya gejala minor AIDS yakni indikasi herpes zoster yang berulang ataupun herpes simpleks kronis, berkembang dan bertambah banyak.
Setiap tahunnya jumlah pengidap infeksi Herpes semakin bertambah, hal ini dikarenakan ratusan juta reservoir pengidap infeksi virus Herpes ini merupakan sumber penularan yang sangat besar dan terus-menerus. Penyakit infeksi Herpes ini perlu penanggulangan segera, karena penularan penyakit sangat cepat. Agen pembawa penyakit ini adalah virus yang dapat menyebar melalui angin, debu atau udara. Cara penularan virus ini bermacam-macam. Mulai dari hubungan seks, baik melalui oral maupun vagina, melalui kontak fisik, seperti dicium oleh orang yang terinfeksi. Bisa juga melalui benda perantara, misalnya alat-alat kedokteran gigi yang tidak steril, sedotan, atau sendok yang bekas dipakai penderita herpes (Women's Health Fri, 2002).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa perlu untuk mengangkat masalah ini karena walaupun di Indonesia belum ada data resmi mengenai penderita penyakit ini, tetapi di sekeliling kita kemungkinan besar banyak yang menderita jenis penyakit ini. Hal ini disebabkan meningkatnya penderita HIV-AIDS dan menjamurnya tempat prostitusi legal.


B.           Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah apa dampak Virus Herpes Simpleks (HSV) terhadap kesehatan manusia?

C.          Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah tidak terlalu melebar maka penulis membatasi masalah hanya pada ruang lingkup seluk beluk Virus Herpes Simpleks (HSV) dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.

D.          Tujuan Penulisan
1.            Untuk mengetahui apa itu Virus Herpes Simpleks (HSV)
2.            Untuk mengetahui dampaknya terhadap kesehatan manusia

E.           Manfaat Penulisan
Adapun kegunaan dalam penelitian ini  yaitu :
1.            Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa tentang seluk beluk Virus Herpes Simpleks (HSV) dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
2.            Bagi penulis merupakan untuk memperdalam pengetahuan dan keilmuan mata kuliah Seminar  Biologi.


BAB II
PEMBAHASAN


A.           Tinjauan Umum Virus Herpes Simpleks (HSV).
1.             Pengertian Virus Herpes Simpleks (HSV).
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya (wikipedia.org, 2005).
Gonarro dkk dalam Khoman (2005) mengatakan bahwa Virus herpes simpleks adalah suatu virus herpes yang menyebabkan bermacam-macam penyakit pada manusia, sering terjadi dalam waktu yang lama pada keadaan laten dan cendrung berulang dalam jarak waktu yang tidak ditentukan. Lebih lanjut, Blech dalam Khoman (2005) mengatakan bahwa virus herpes simpleks terdiri dari dua tipe yaitu virus herpes simpleks tipe-1 dan tipe-2.
2.             Teksonomi Virus Herpes Simpleks (HSV).
Herpes Simplex Virus merupakan salah satu virus yang menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Tercatat ada tujuh jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit herpes pada manusia yaitu Herpes Simplex Virus, Varizolla Zoster Virus (VZV), Cytomegalovirus (CMV), Epstein-Barr Virus (EBV), dan Human Herpes Virus tipe 6 (HHV-6), tipe 7 (HHV-7), tipe 8 (HHV-8) (Naomi, 2009).
HSV-1 dan HSV-2 adalah termasuk dalam famili herphesviridae, sebuah grup virus DNA rantai ganda lipid-enveloped yang berperanan secara luas pada infeksi manusia. Kedua serotipe HSV dan virus varicella zoster mempunyai hubungan dekat sebagai subfamili virus alpha-herpesviridae (Qauliyah, 2006).
Adapun taksonominya sebagai berikut (Puskesmas Wanasari, 2011):
Famili                 : Herpesviridae
Subfamili           : Alphaherpesvirinae
Genus                : Simpleksvirus
Spesies               : Virus herpes simpleks tipe 1
: Virus herpes simpleks tipe 2
3.             Morfologi Virus Herpes Simpleks (HSV).
Semua virus herpes memiliki ukuran dan morfologi yang sama dan semuanya melakukan replikasi pada inti sel. Herpes Simplex Virus sendiri dibagi menjadi dua tipe, yaitu Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) yang menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah dan sekitar mata dan Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin (genital). Tetapi, bagaimanapun kedua tipe virus tersebut dapat menyebabkan penyakit dibagian tubuh manapun (Naomi, 2009).
Pembungkus berasal dari selaput inti sel yang terinfeksi. Pembungkus ini mengandung lipid, karbohidrat, dan protein, dan dapat menghilangkan eter. Genom ADN beruntai-untai ganda (BM 85-106 X 106) berbentuk lurus. Tipe 1 dan 2 memperlihatkan 50% urutan homologi (Puskesmas Wanasari, 2011).
4.             Siklus Hidup Virus Herpes Simpleks (HSV).
Siklus pertumbuhan HSV berlangsung dengan cepat, memakan waktu 8-16 jam sampai selesai. Gen alfa(dini-segera) segera timbul setelah infeksi. Gen-gen ini ditraskripsikan pada keadaan tidak adanya sintesis protein virus dan merupakan permulaan replikasi. Gen beta(dini) timbul kemudian; membutuhkan hasil gen alfa fungsional untuk ekspresinya, yaitu kebanyakan berupa enzim dan protein replikasi. Ekspresi gen beta bertepatan dengan penurunan transkripsi gen alfa dan penghentia sintesis protein sel inang yang ireversibel, dan dikatakan sebagai kematian sel. Hasil-hasil gen gama(lambat) yang kemudian dihsilkan dan mencakup sebagian besar protein struktural virus (Puskesmas Wanasari, 2011).

B.            Dampak  Virus Herpes Simpleks (HSV) Terhadap Kesehatan Manusia
1.             Patogenesis Virus Herpes Simpleks (HSV)
Marques dkk dalam Qauliyah (2006) mengatakan bahwa Alfa herpes virus menginfeksi tipe sel multiple, bertumbuh cepat dan secara efisien menghancurkan sel host dan infeksi pada sel host. Infeksi pada natural host ditandai oleh lesi epidermis, seringkali melibatkan permukaan mukosa dengan penyebaran virus pada sistem saraf dan menetap sebagai infeksi laten pada neuron, dimana dapat aktif kembali secara periodik. Transmisi infeksi HSV seringkali berlangsung lewat kontak erat dengan pasien yang dapat menularkan virus lewat permukaan mukosa.
Infeksi HSV-1 biasanya terbatas pada orofaring, virus menyebar melalui droplet pernapasan, atau melalui kontak langsung dengan saliva yang terinfeksi. HSV-2 biasanya ditularkan secara seksual. Setelah virus masuk ke dalam tubuh hospes, terjadi penggabungan dengan DNA hospes dan mengadakan multiplikasi serta menimbulkan kelainan pada kulit (Syahputra dan Harun, 2001).
Waktu itu pada hospes itu sendiri belum ada antibodi spesifik. Keadaan ini dapat mengakibatkan timbulnya lesi pada daerah yang luas dengan gejala konstitusi berat. Selanjutnya virus menjalar melalui serabut saraf sensorik ke ganglion saraf regional dan berdiam di sana serta bersifat laten. Infeksi orofaring HSV-1 menimbulkan infeksi laten di ganglia trigeminal, sedangkan infeksi genital HSV-2 menimbulkan infeksi laten di ganglion sakral. Bila pada suatu waktu ada faktor pencetus (trigger factor), virus akan mengalami reaktivasi dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah infeksi rekuren. Pada saat ini dalam tubuh hospes sudah ada antibodi spesifik sehingga kelainan yang timbul dan gejala konstitusinya tidak seberat pada waktu infeksi primer (Martodihardjo, 2001).
2.             Penyakit yang ditimbulkan akibat inveksi virus herpes simpleks (HSV).
a.              Herpes
1)             Herpes simplex tipe satu.
Herpes simplex tipe satu, disebabkan oleh virus HSV-1 biasanya terdapat pada daerah bibir atau batas antara kulit dengan selaput lendir. Tipe ini juga bisa menyerang anak-anak. Selanjutnya diperlihatkan pada gambar 1
a
b
c
d
e
Gambar 1. Penderita Hepes Simplex tipe satu.

2)             Herpes simplex tipe dua.
Herpes Simplex tipe dua, disebabkan oleh virus HSV-2. Tipe ini biasanya menyerang daerah kelamin
Gambar 2. Penderita Hepes Simplex tipe dua.
Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. HSV-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun HSV-1 dapat menyebabkan infeksi pada kelamin dan HSV-2 dapat menginfeksikan daerah mulut Melalui Hubungan Seks (Yayasan Spiritia, 2005).
b.             Gejala Herpes
Apabila sudah telanjur kontak langsung dengan penderita, gejala herpes tidak akan langsung muncul. Biasanya virus herpes akan 'bekerja' hingga 20 hari didalam tubuh, tergantung daya tahan seseorang. Kemudian, bintik-bintik merah yang muncul,biasanya akan bertahan selama kurang lebih 2 minggu. Namun, semua ini juga tergantung dari jenis virus apa yang tertular (Women's Health Fri, 2002.).
Lebih lanjut gejala herpes adalah sebagai berikut (Women's Health Fri, 2002.):
1)             Area yang terinfeksi biasanya berwarna kemerahan, dan menjadi sensitif, setelah itu timbul bintik-bintik merah. Jumlahnya bervariasi. Kadang-kadang hanya 1 bintik saja.
2)             Rasa gatal dan perih di area yang terkena. Bahkan kadang-kadang disertai rasa seperti terbakar.
3)             Tubuh terasa meriang, pening, pegal-pegal, dan kurang nafsu makan.
4)             Pada herpes kelamin, kadang-kadang penderita menjadi susah buang air kecil.
c.              Penularan HSV
HSV kelamin berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif waktu melahirkan, sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar. Selain itu herpes juga bisa menular melalui hubungan seks dan oral seks.
Jangkitan HSV berulang dapat terjadi bahkan pada orang dengan sistem kekebalan yang sehat. Jangkitan HSV yang lama mungkin berarti sistem kekebalan tubuh sudah lemah. Ini termasuk orang terinfeksi HIV, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Untungnya, jarang ada jangkitan lama yang tidak menjadi pulih kecuali pada Odha dengan jumlah CD4 yang sangat rendah. Jangkitan lama ini juga sangat jarang terjadi setelah tersedianya terapi antiretroviral (ART) (Yayasan Spiritia, 2005).
Infeksi HSV ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi walaupun tidak ada luka HSV yang terbuka. Lagi pula, sebagian besar orang dengan HSV tidak mengetahui dirinya terinfeksi dan tidak sadar bahwa mereka dapat menyebarkannya. Justru, di AS hanya 9% orang dengan HSV-2 mengetahui dirinya terinfeksi (Yayasan Spiritia, 2005).
d.             Pencegahan dan Pengobatan
Penyebaran HSV sulit dicegah. Hal ini sebagian karena kebanyakan orang dengan HSV tidak tahu dirinya terinfeksi dan dapat menularkannya. Orang yang tahu dirinya terinfeksi HSV pun mungkin tidak mengetahui mereka dapat menularkan infeksi walaupun mereka tidak mempunyai luka herpes yang terbuka (Yayasan Spiritia, 2005).
Angka penularan HSV dapat dikurangi dengan penggunaan kondom. Namun kondom tidak dapat mencegah semua penularan. Infeksi HSV dapat menular dan ditulari dari daerah kelamin yang agak luas-lebih luas daripada yang ditutup oleh celana dalam dan juga di daerah mulut. Bila kita dengan herpes minum Asiklovir setiap hari, kita dapat mengurangi risiko menulari herpes pada orang lain (Yayasan Spiritia, 2005).
Pada dasarnya Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan. Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah. Pengobatan akan efektif jika dimulai sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya gejala. Asikovir atau obat anti-virus lainnya bisa diberikan dalam bentuk sediaan oral atau krim untuk dioleskan langsung ke luka herpes.Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di dalam luka sehingga mengurangi resiko penularan. Obat ini juga bisa meringankan gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada serangan pertama tidak dapat mencegah kambuhnya penyakit ini (Judarwanto@gmail.com , 2009).


BAB III
PENUTUP


A.          Kesimpulan
1.             Herpes adalah salah satu yang termasuk penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes simplaks. Angka prevalensi infeksi sudah meningkat secara bermakna selama dasawarsa terakhir.
2.             Virus herpes simpleks adalah suatu virus herpes yang menyebabkan bermacam-macam penyakit pada manusia, sering terjadi dalam waktu yang lama pada keadaan laten dan cendrung berulang dalam jarak waktu yang tidak ditentukan
3.             Terdapat dua tipe herpes simplex. Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah dan sekitar mata dan Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi pada alat kelamin (genital).
4.             Infeksi HSV ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan langsung dengan daerah tubuh yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi walaupun tidak ada luka HSV yang terbuka.
5.             Pada dasarnya Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes, tetapi pengobatan bisa memperpendek lamanya serangan. Jumlah serangan bisa dikurangi dengan terus menerus mengkonsumsi obat anti-virus dosis rendah

B.           Saran
1.             Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika mendapat gejala herpes.
2.             Hindari kontak langsung dengan daerah yang terkena herpes pada penderita
3.             Hindari seks bebas dan oral seks karena herpes genital/ kelamin bisa berpindah ke mulut.

DAFTAR PUSTAKA


Akutyas, 2010. Penyakit Herpes. http://akutyas.wordpress.com/2010/12/04/ penyakit-herpes/. Di akses pada tanggal 28 April 2011

Badan Litbang Kesehatan, 2001, Prioritas Penelitian Kesehatan Nasional dan Agenda Penelitian Kesehatan Nasional untuk Indonesia (2002 – 2005). Warta Litbang Kesehatan, Vol. 5 (2) 2001. http://www.litbang.depkes.go.id  Di akses pada tanggal 28 April 2011

Departemen Kesehatan R.I., 2009, Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

Departemen Kesehatan R.I., 2006, Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005-2009. Jakarta.

Judarwanto@gmail.com , 2009. Herpes Genitalis : Penyakit Menular Seksual.  Http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/10/herpes-genitalis-penyakit-menular-seksual/. Di akses pada tanggal 28 April 2011

Khoman, J.A. Eritema. 2005. Multiforis Yang Dipicu Oleh Virus Herpes Sipleks. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Unifersitas Sumatera Utara. Medan

Martodihardjo S. 2001. Penanganan herpes Zoster dan herpes progenitalis. Dalam : Berkala ilmu penyakit kulit & kelamin. Airlangga periodical of dermato-venereology. vol 13 No.3 Des 2001. Surabaya:Airlangga University press.

Naomi, 2009. Herpes Simplex Virus (HSV). http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/1934530-herpes-simplex-virus-hsv/. Di akses pada tanggal 28 April 2011

Puskesmas Wanasari, 2011. Herpes Simpleks Virus. http://www.puskesmas– wanasari -brebes.co.cc/2011/03/herpes-simpleks-virus.html. Di akses pada tanggal 28 April 2011

Qauliyah, Asta. 2006. Referat : Herpes Genitalis. Artikel. http://astaqauliyah. Com/2006/11/referat-herpes-genitalis/. Di akses pada tanggal 28 April 2011

Syahputra E, Harun E.S. 2001. Herpes Genetalis. Dalam : Berkala ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jurnal Airlangga periodical of Dermeto-Venereology, vol.13 April 2001 No.1.Surabaya: Lab/SMF Penyakit Kulit & Kelamin FK Airlangga RSUD Dr.Soetomono

Teviningrum, S dan  Selamihardja N, 2005. Herpes Genitalis dan Bayi Cacat. http://www.balita-anda.com/ensiklopedia-balita/217-herpes-genitalis-dan-bayi-cacat.html. Di akses pada tanggal 28 April 2011

Wikipedia.Org, 2005. Virus. http://id.wikipedia.org/wiki/Virus. Di akses pada tanggal 28 April 2011

Women's Health Fri, 2002. Herpes Bukan Hanya Penyakit Kelamin http:// cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Health+Woman, Di akses pada tanggal 28 April 2011

Yayasan Spiritia, 2005. Lembaran Informasi 519 Herpes Simpleks. Artikel. http://spiritia.or.id/. Di akses pada tanggal 28 April 2011

maaf jika terjadi ada pengutipan pada isi makalah tanpa/lupa mencantumkan referensi. tulisan ini dibuat sewaktu masih kuliah dan diposting untuk menambah pengetahuan kita semua, semoga bermanfaat

1 komentar:

  1. Unfortunately there are a lot of AIDS/Herpes denials on Herbal cures still out there. I did research on them after I was tested HIV/Herpes positive I was so worried am I going to die soon. I continue my search again on herbal remedy for Std, then I found lots of testimony on how Dr Itua Herbal Medicine Cured HIV/Aids, Herpes Virus,Copd, Hepatitis, Diabetes, On websites sharing their testimonies, which made much more sense to me. All the authors pronounce Dr Itua As a man with Good Heart, I pick interest in their testimonies and I contact him about my situation then he gave me procedure how it works, I proceed after one week he courier his Herbal Medicine to me and instruct me on how to drink it for two weeks to cure. I receive His Herbal Medicine so I drank it for two weeks as I was told then after 2 days I go for a test I found out I was cured from HIV/Aids & Herpes Virus, I pay homage to him 2 months ago to his country to celebrate with him on his African festival which he told me it usually happens every year. I know there are lots of (HIV)/Aids&Herpes Virus denials of Herbal Remedy movement the same few doctors and they represent a very small faction of the community. I could have died because I refused Natural Herbs Cures for so long, but luckily, by the grace of God I am alive to tell my story. Contact Info...Whatsapp Number...+2348149277967,Email...drituaherbalcenter@gmail.com/My Instagram Username...avat5634 Just in case you need someone to talk with.

    BalasHapus