PENTINGNYA MEMPERTAHANKAN PETAHANA
Politik adalah “Kepentinga”.
Itu
sudah menjadi rahasia umum. tak bisa dihindari, mungkin menyalahi teori, tapi
kenyataannya begitu. banyak
yang salah mengartikan "kepentingan" itu. dan kebanyakan orang
memahaminya sebagai kepentingan pribadi, atau golongan..Sesungguhnya "kepentingan" yang
dimaksud mempunyai arti luas. paling tidak skalanya kawasan
Mengutip Elias Lamapaha & Andreas Ola Nama,
"karena politik adalah kepentingan, maka jangan harap kepentingan itu
diperjuangkan jika tidak ada orang yang ada didalam lingkaran itu”. dan
terbukti, 10 tahun lalu DPRD Provinsi tanpa putra adonara anda lihat sendiri
perkembangannya. eksekutif mungkin mengakomodirnya, tapi kewenangan lebih besar
ada di tangan legislatif selaku kuasa anggaran
Tidak bermaksud
menggembar gemborkan keberhasilan dari politik kepentingan itu, anda bisa
melihat sendiri dalam 5 tahun terakhir dalam skala kawasan. Menilainya lalu
menetapkan sendiri pilihan itu dalam hati. Apakah hipotesa yg coba dibangun di
atas menurutmu ada nilainya atau tidak. Yang pasti “jangan berharap kepentingan
itu di akomodir jika tak ada orang dilingkaran itu”
Mari kita simak
keberlanjutanya, dengan asumsi ada nilai positif jika hipotesa di atas
diterima, tahukah anda? Bahwa kita sudah punya “orang didalam lingkaran itu?” anggota
legislator selaku kuasa anggaran yang berjuang mati-matian mengakomodir
kepentingan itu?
Memang. Tidak semua
kepentingan terakomodir. Karena kita harus memahami bahwa provinsi itu luas
dengan jumlah kabupatennya. Tapi jika ada sentuhan untuk kepentingan di
kabupaten kita, bukankah itu sebuah keberhasilan? Sekali lagi, masalahnya
adalah karena kita masih memandang kepentingan itu masih dalam skala kecil
sehingga kita tidak melihat itu sebagai keuntungan jika memiliki orang didalam
lingkaran itu.
So,.... mari kita
mempertahankan yang sudah ada dan bila perlu menambahnya. Kalkulasi keuntungan
secara politik “ petahana memang harus dipertahankan”. Rugi jika anda memilih
terbuai dengan janji2 baru yang belum tentu pasti. Sudah berapa kali sih kita
mengikuti pemilu? Dari beberapa kali itu kenapa kita tidak mengambil pelajaran?
Mengapa memilih membuang suara karena terbuai janji manis? Sedangkan kita
relatif lebih mudah mempertahankan ketimbang memilih yang baru? Plis deh...
jangan sampai terulang kembali kita membuang suara.
Semuanya tergantung
anda. Tulisan ini bermaksud membuka pemikiran kita semua tentang betapa
pentingnya memiliki orang di dalam lingkaran legislatif. Mari mempertahankan
yang sudah ada.
Tala papa tala lola taan
huke tunek Anwar Hajral ST.
#Siapapun_Presidennya_Anggota_DPRD_NTT_Tetap_Anwar_Hajral_S.T
(selanjutnya kita bicara
figur..yuk disimak)